Ohaguro adalah tradisi menghitamkan gigi yang sudah ada sejak zaman kofun yang dipandang sebagai kecantikan oleh masyarakat jepang dan dapat melindugi gigi dari kerusakan. Pewarnaan umumnya dilakukan oleh wanita yang sudah menikah,meskipun pria juga melakukannya. Kepopuleran ohaguro kian meningkat sekitar abad ke-8 hingga abad ke-12 karena dipraktikan oleh wanita kerajaan dan bangsawan.
Cairan pelapis ohaguro berasal dari asam asetat yang disebut kanemizu yang dibuat dengan cara mencapur setengah cawan sake dengan 1,5 liter air hangat yang kemudian dipanaskan di loyang besi hingga berwarna merah dan didiamkan selama 5-6 hari, setelah itu buih yang muncul dari campuran tersebut disisihkan kemudian dimasukan kedalam cawan kecil dan lalu diletakan di dekat api, setelah hangat dicampurkan dengan bubuk buah narude dan bubuk besi.
Campuran inilah yang dioleskan pada gigi, pemakaian yang teratur dapat membuat gigi hitam permanen. Meski kepopuleran budaya ini bertahun-tahun lamanya, tradisi ini hilang ketika zaman pemerintahan meiji melarangnya pada tahun 1870.
Author : M. Yandi Fenanda (@_yfenanda)
Comments